Fadli Zon minta TNI/Pori hindari kontak senjata terhadap KBB di Papua

Fadli Zon minta TNI/Pori hindari kontak senjata terhadap KBB di Papua

Fadli Zon minta TNI-Pori hindari kontak senjata

Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengecam tindakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Desa Kimbley dan Banti, Distrik Tembagapura, Jayapura, Papua. Fadli juga mengingatkan kepada Polisi dan TNI agar bisa menghindari kontak fisik dan utamakan persuasif.

“Utamakan pendekatan persuasif dan preventif. Namun kita pun harus menunjukkan kedaulatan dan tak didikte oleh kelompok separatis,” kata Fadli dalam pesan singkat, Selasa (14/11).

Politikus Partai Gerindra ini juga berharap pihak Kepolisian dan TNI berupaya untuk bisa membebaskan masyarakat yang disandera oleh mereka selama empat hari. Kemudian, kata Fadli penanganan terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM) tersebut harus secara persuasif. Yaitu dengan cara dialog atau cara yang diperlukan. Menurut dia, ancaman yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) selama ini menunjukkan, seolah-olah Indonesia tak berdaya.

“Pemerintah jangan anggap enteng masalah Papua dan segera mengambil langkah ke arah penyelesaian. Jika tindakan penyanderaan didiamkan, maka akan berulang sebagai cara mencari perhatian internasional oleh OPM,” tegas Fadli.

Tidak hanya itu, Dia juga mengecam tindak mereka yang menyandera sekitar 1.300 orang tersebut bukan lagi tindakan kriminal melainkan bentuk tindakan terorisme. Fadli juga menuturkan tindakan mereka bukan hanya melanggar hukum Indonesia melainkan sudah mengancam hidup ribuan warga sipil di Papua.

“Penyanderaan tersebut, tak hanya melanggar hukum Indonesia, namun juga mengancam hidup ribuan warga sipil di Papua. Ini semacam test the water dari OPM,” kata Fadli.

Diketahui, tidak hanya warga Desa Kimbely yang disandera di sana. Terdapat 34 warga Desa Kedondong, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak termasuk dari sekitar 1.300 orang yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).

 

Sumber