Fadli Zon luncurkan buku biografi maestro musik Idris Sardi

Fadli Zon luncurkan buku biografi maestro musik Idris Sardi


Alunan musik terdengar merdu dari gesekan biola seorang pria berkacamata dan mengenakan putih serta sarung merah tampak bersemangat. Dia didaulat untuk memainkan musik Indonesia Raya, musiknya terdengar tegas, hentakannya begitu kuat membuat para tamu terdorong menyanyikan lagu kebangsaan.

Dia adalah Idris Sardi, maestro biola Indonesia, legenda pemusik tanah air yang namanya dikenal di setiap generasi. Kepiawaiannya memainkan biola membuat Fadli Zon tertarik untuk menuliskannya dalam sebuah buku.

Bertepatan dengan 57 tahun meninggalnya ayah kandung Idris saat masih berusia 15 tahun, buku bertajuk ‘Idris Sardi: Perjalanan Maestro Biola Indonesia’ diluncurkan. Idris berharap, buku tentang dirinya itu menjadi pemicu bagi generasi muda agar tetap berkarya.

“Saya berharap generasi muda saat ini terus berkarya untuk bangsa ini,” kata Idris di tengah peluncuran bukunya di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (23/10).

Saat diwawancara, dia menolak menyebut dirinya sebagai maestro. “Saya ini bukan maestro, hanya Tuhan,” ucapnya dengan emosi.

Di tempat yang sama, Fadli Zon mengatakan buku ini dibuat karena dirinya sangat mengagumi sosok Idris sebagai seorang seniman terkemuka di tanah air. Di usianya yang masih belia, Idris berhasil menjadi seorang musikus ternama di Indonesia dan menjadi kepala rumah tangga bagi ibu serta adik-adiknya.

“Sejak 1954, Mas Idris sudah membuat karya untuk 189 ilustrasi musik. Tapi karya sebenarnya sudah pada film hampir 2 ribu. Orang yang istimewa, living legend (legenda hidup),” tandasnya.

Tanpa ragu, Fadli menyebut Idris sebagai Mozart-nya Indonesia. Sebab, musikus senior ini hadir pada zaman dan suasana yang berbeda namun mampu bertahan serta terus menciptakan pelbagai karya.

“Dia sangat produktif dalam karya-karyanya. Dalam musiknya, Mas Idris selalu memasukkan nuansa Indonesia,” puji Fadli.