
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai, penanganan korban musibah di Mina, Mekkah, berjalan lambat. Penilaian itu berdasarkan hasil peninjauannya pascamusibah tersebut.
Fadli, yang sedang menunaikan ibadah haji atas undangan Kerajaan Arab Saudi, melakukan peninjauan bersama Ketua DPR Setya Novanto dan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Jazuli Juwaini.
“Sayangnya, tak ada petugas kita yang standby di Rumah Sakit Emergency Mina. Kami berada dari jam 15.00 hingga 20.15 di RS. Jemaah kita yang menjadi korban sudah berjam-jam duduk, namun belum ada Daker atau petugas haji kita yang datang,” kata Fadli saat dihubungi, Jumat (25/9/2015).
Salah satu korban selamat tragedi Mina, Ati Rohyani, lebih dari 8 jam duduk kedinginan. Menurut Fadli, Ati terinjak-injak dan nyaris tewas dalam musibah itu. Kaki dan tangannya luka-luka dan tak bisa jalan.
Kepada Fadli, Ati menceritakan bahwa ada enam orang adiknya yang belum jelas nasibnya.
“Kami sudah menelepon nomor HP adiknya, tapi tak tersambung,” kata Fadli Zon.
Fadli juga berkomunikasi dengan suami Ati Rohyani di Banjar, Jawa Barat, mengabarkan kondisi Ati.
Di rumah sakit, lanjut Fadli, dijumpai sejumlah pasien yang tidak tahu bagaimana kembali ke maktab. Mereka duduk dan berbaring di pelataran RS, umumnya orang berusia lanjut. Ada yang hanya bisa berbahasa daerah.
“Ke depan, perlu dipersiapkan lagi dengan baik. Tragedi Mina memang musibah, tetapi bisa dihindari. Menteri Agama (Lukman Hakim) harus berani meminta pertanggungjawaban pihak Saudi. Ini juga pembelajaran bagi pelayanan haji kita agar lebih baik dan lebih siap, termasuk jika terjadi insiden yang darurat,” ucap politisi Partai Gerindra ini.
Musibah saling desak dan jatuh terinjak melanda jemaah haji di Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9/2015), mengakibatkan sedikitnya 717 orang meninggal dan 863 terluka. Di antara yang meninggal, ada 3 warga negara Indonesia.
Musibah terjadi pukul 07.30 waktu setempat atau 11.30 WIB saat dua kelompok besar jemaah datang bersamaan di perempatan di Jalan 204, Mina, 5 kilometer dari Mekkah.
Direktorat Pertahanan Sipil Arab Saudi mengatakan, musibah terjadi di persimpangan Jalan 204 dan Jalan 223. Persimpangan itu merupakan salah satu tempat yang bisa dilalui jemaah untuk melempar jumrah.
Di lokasi menuju tempat melempar jumrah, telah dibangun jembatan tingkat lima untuk meningkatkan keselamatan jemaah, yang disebut Jembatan Jamarat. Namun, menurut petugas kesehatan yang dikutip kantor berita AFP, insiden berlangsung di luar Jembatan Jamarat.
Pagi itu, sekumpulan jemaah yang akan meninggalkan area tersebut bertabrakan dengan jemaah lain yang bergerak ke arah berlawanan atau menuju area tenda. Selain tempat melempar jumrah, Mina juga lokasi berdirinya lebih dari 160.000 tenda tempat jemaah bermalam.
Otoritas Arab Saudi mengatakan, tiba-tiba terjadi peningkatan jumlah jemaah menuju tempat melempar jumrah.