Fadli Zon Bantah Partai Gerindra Dijatah 10 Menteri

Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon membantah kesediaan Prabowo menjadi cawapres mendampingi Megawati kerena dijanjikan akan mendapat sepuluh menteri di kabinet jika menang nanti.

“Tidak ada, yang sekarang jadi fokus dari tim kampanye nasional adalah bagaimana memenangkan. Kalau sudah menang fokus ke kabinet,” katanya di sela-sela Rakernas Gerindra di Hotel Grand Kemang, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (23/5/2009).

Fadli Zon menjelaskan, kabinet adalah perangkat dari pemerintah yang mengajukan visi misi. “Artinya dari tim yang mau memperjuangkan ekonomi kerakyatan itu harus diterima dalam kabinet,” ujarnya.

Namun dia mengakui memang untuk tim ekonomi, Megawati menyerahkan sepenuhnya kepada Gerindra. “Ketika pengumuman capres dan cawapres, Ibu Mega mengatakan bahwa jika pasangan ini terpilih saya akan memberikan wakil presiden mengendalikan program ekonomi kerakyatan,” ucap Fadli Zon menirukan perkataan Megawati kala itu.

Apa ada dalam kontrak politik? “Ya, sebetulnya kesepakatan itu sudah ada di PDIP dan Gerindra. Saya kira kontrak politiknya dengan rakyat,” tutur Sekretaris dari tim sukses Mega-Prabowo ini.

Apakah ada 10 menteri yang diajukan Gerindra? “Maksudnya bukan sepuluh menteri dari Gerindra, bukan begitu. Kita menginginkan menteri yang akan datang mencerminkan haluan kerakyatan bukan neolib,” tegasnya.

Mengenai isu menteri ini, dia menjelaskan tidak masuk dalam pembahasan rakornas sekarang. “Tidak. Kita fokus pada pemenangan, masalah menteri masih jauh. Pembahasannya bagaimana memenangkan.”

Soal figur calon menteri, Fadli Zon mengaku juga belum ada pembicaraan ke arah itu. “Belum. Masih jauh, belum sampai ke situ. Tetap tim ekonomi dari keduabelah pihak,” paparnya.

“Nanti ada UU Kementrian yang mengatur. Pokoknya harus sejalan dengan visi misi dan program, ini harus sejalan dengan ekonomi kerakyatan,” kata dia menjawab pertanyaan bagaimana komposisi menteri di kabinet nanti jika menang.