Fadli Kritik Rencana KPK Periksa Sri Mulyani di AS

Fadli Kritik Rencana KPK Periksa Sri Mulyani di AS

Fadli Kritik Rencana KPK Periksa Sri Mulyani di AS

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menilai, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus membatalkan pengiriman penyidiknya ke Amerika Serikat (AS) untuk memeriksa mantan Menteri Kuangan Sri Mulyani (Ani) di sana. Seharusnya, menurut Fadli, KPK memanggilnya untuk diperiksa di Jakarta.

“KPK harus membatalkan rencana ke Washington DC. Cukup dengan memanggil Sri Mulyani ke Indonesia,” kata Fadli, di Jakarta, Selasa (5/3).

Menurutnya, pengiriman dua penyidik KPK ke AS untuk memeriksa Ani merupakan preseden buruk dalam menegakkan hukum di negeri ini, karena akan menimbulkan kesan mengistimewakan Ani.

“Jangan sampai hal ini jadi preseden buruk dalam menegakkan hukum. Juga jangan sampai menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat,” tandasnya.

Selain menghemat anggaran, kata Fadli, hal ini penting agar tidak memberikan perlakuan istimewa pada orang yang diduga terlibat kasus hukum, sekalipun dia adalah tokoh atau pejabat.

“Setiap warga negara berkedudukan sama di depan hukum dan harus mematuhi segala proses hukum yang ada. Itu bunyi konstitusi kita,” tegasnya.

Fadli meyakini, Ani tak keberatan untuk datang memenuhi panggilan KPK dan menjelaskan apa yang diketahuinya terkait skandal Bank Century yang mencapai Rp 6,7 triliyun tersebut.

Dituturkan Fadli, KPK akan melakukan pemeriksaan terhadap mantan menteri keuangan itu di Washington DC, Amerika Serikat. Pemeriksaan akan dilakukan minggu ketiga bulan April setelah KPK mengirimkan dua penyidiknya.

Sesuai keterangan Juru Bicara KPK, Johan Budi, kata Fadli, alasan KPK mengirim kedua penyidiknya ke negeri paman sam, yakni demi memudahkan dan tidak mengganggu pekerjaan Sri Mulyani.