DPR RI Dukung Upaya Diplomasi Budaya Pemerintah RI Di Ukraina

DPR RI Dukung Upaya Diplomasi Budaya Pemerintah RI Di Ukraina

DPR RI Dukung Upaya Diplomasi Budaya Pemerintah RI Di Ukraina

Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Fadli Zon mendukung upaya diplomasi pemerintah sesuai dengan amanat UU MD3.

Fadli mengatakan itu saat bertemu Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Ukraina, Georgia  dan Armenia, Prof.DR. Yuddy Chrisnandi, ME di Kyiv dalam kunjungan muhibah ke KBRI Kyiv (Senin, 13/11).

Menurutnya, ada salah satu fungsi yang mungkin belum terlalu dikenal dalam praktek negara kita yaitu fungsi diplomasi parlemen yang juga tercantum dalam statute International Parliament Union (IPU) yaitu mendukung diplomasi pemerintah.

“Dan dalam hakikat politik luar negeri dan dalam menjaga kepentingan nasional kita dalam hal ini dari seluruh aspek yang fungsi KBRI adalah perangkat yang menjaga kepentingan nasional dari seluruh aspek yang ada,” jelas Fadli.

Dia melihat, Ukraina bukan negara yang baru bagi Indonesia lantaran dulu pernah menjadi bagian dari Uni Soviet.

“Di dalam Uni Soviet pun Ukraina bukanlah negara wilayah terpinggirkan, namun yang terdepan.
Sebagai contoh, Kyiv adalah tempat berdirinya awal awal imperium Russia di awal abad belasan, ungkapnya. Jadi kita melihat secara geopolitik atau geostrategik, Ukraina adalah suatu negara yang penting di kawasan ini termasuk bagi Russia,” jelas Fadli.

Dia melihat, sikap Indonesia sudah tepat dalam menyikapi ketegangan antara Russia dan Ukraina terkait dengan insiden-insiden yang terjadi termasuk di wilayah Krimea.

“Tinggal bagaimana kita melihat kedepannya Hubungan Indonesia dan Ukraina. Kalau dari sisi politik, masyarakatnya terbelah yang pro dan anti Russia, dipahami sedang membangun identitas baru,” jelasnya.

“Termasuk dengan berbagai kebijakan dan undang-undang termasuk penerapan Bahasa Ukraina. Namun kita tidak usah menyentuh wilayah tersebut, termasuk dengan dinamika politik yang naik turun.”

Fadli menyoroti sisi ekonomi dan budaya yang perlu didorong adalah kultural diplomasi karena dari pintu masuk berbagai kepentingan.

“Karena sebenarnya kalau melihat  peluang-peluang yang ada di bidang ekonomi sangat besar. Karena dengan kerjasama bidang ekonomi dan budaya kita bisa mengajak masuk investor-investor besar Ukraina untuk berinvestasi di Indonesia,” jelasnya.

Fadli menjelaskan, Indonesia bisa masuk kerjasama ekonomi dan pariwisata sebagai pintu masuk produk Indonesia ke eropa.

“Ukraina mempunyai kultur yang panjang yang sangat menghargai kebudayaan sebagai sesuatu yang tinggi dan berharga. Sekali masyarakat Ukraina mengenal Indonesia dengan kebudayaan yang tinggi maka akan terbuka kerjasama ekonomi termasuk pariwisata dan produk lain,” jelasnya.

“Jadi apa yang dilakukan Dubes Yuddy sudah tepat seperti mendirikan Anjungan Indonesia di Ghrysko Botanical garden dan Miniatur Indonesia di Ukraine Miniature Park,” sambungnya.

Fadli menjelaskan, hal seperti inilah yang akan mendorong masyarakat Ukraina mengenal Indonesia.

“Dengan membuat situs budaya seperti itu, menunjukan Indonesia dengan kebudayaan yang tinggi hadir di Eropa. Saya pikir Diplomasi seperti ini harus jadi target,” sambung Wakil Ketua Umum DPP Gerindra ini.

Dubes Yuddy menyampaikan terima-kasih atas kunjungan Delegasi DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Koordinator bidang Politik dan Keamanan, Fadli Zon yang didampingi oleh Anggota DPR Fraksi PKS Nasir Jamil dan Fraksi Partai Gerindra.

“Kunjungan tersebut merupakan kunjungan muhibah dalam rangka peningkatan hubungan bilateral Parlemen Indonesia-Ukraina. Selama kunjungan tersebut, delegasi diagendakan bertemu dengan berbagai pihak termasuk anggota Parlemen Ukraina,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Kyiv, Gatot Amrih Djemirin menyampaikan bahwa di tahun 2018 akan diadakan Festival Indonesia di Kyiv, ibu kota Ukraina yang memadukan kegiatan budaya dan pameran dagang.

“Selain itu, akan memfasilitasi kerjasama olah raga khususnya di bidang sepak bola. Serta rencana kerjasama yang sudah dirintis di bidang pendidikan khususnya antara lain Institut Teknologi Bandung dengan Science Tekchnology Center of Ukraine,” tutup Gatot.

 

Sumber