DPR Perkuat Peran Leading Role Di Sidang APA

DPR Perkuat Peran Leading Role Di Sidang APA

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Fadli Zon mengatakan, sidang APA ini merupakan kesempatan pertama bagi Delegasi BKSAP untuk berpartisipasi dalam forum parlemen secara luring semenjak pandemi Covid-19.

Menurut Fadli, kehadiran Indonesia penting dalam Sidang Bureau ini. APA berdiri tahun 1999 dan kini beranggotakan sekitar 44 parlemen negara Asia dan 14 Observer, bertujuan untuk memajukan perdamaian dan kesejahteraan di kawasan Asia.

“Sebagai salah satu founding father organisasi APA, Indonesia menjadi Presiden ke-4 APA Tahun 2009 dan telah beberapa kali Wakil Presiden atau Ketua Komisi Tetap APA (2008, 2014, 2015). Indonesia selalu aktif berpartisipasi memberikan sumbangsih berupa masukan-masukan untuk kelanjutan organisasi APA ke depan,” tegas politisi Gerindra itu, dalam keterangannya, Jumat (18/12/2020).

Posisi Indonesia saat ini selaku Rapporteur diundang oleh Parlemen Turki selaku Presiden APA, bersama dengan 4 Parlemen Negara Anggota APA lainnya yang bertindak selaku Wakil Presiden APA dan sekaligus Ketua Komisi Tetap APA (Bahrain, Iran, Irak, Rusia).

Sidang ini terlaksana atas inisiatif Parlemen Turki dan setelah pembahasan yang ketat berhasil mengadopsi keputusan tentang penentuan tuan rumah (host) sidang-sidang APA tahun 2021 dan Special Rules of Procedure to Regulate the Conduct of APA Virtual Meetings guna mengantisipasi sidang-sidang pada kondisi darurat seperti pandemi Covid-19 dan force majeure lainnya.

Dalam Sidang APA ini disepakati juga penyelenggaraan Sidang Komisi Tetap di tahun 2021 yaitu Standing Committee on Economic and Sustainable Development (Bahrain); Standing Committee on Social and Cultural Affairs (Iran); Standing Committee on Political Affairs (Irak); Standing Committee on Budget and Planning (Rusia); dan meminta komitmen Parlemen Kuwait untuk membentuk Working Group on Statutory Documents. Sedangkan Indonesia dicadangkan untuk menduduki salah satu jabatan di APA Bureau untuk tahun 2022.

Pada saat pembahasan Special Rules of Procedure to Regulate the Conduct of APA Virtual Meetings terjadi perdebatan yang cukup alot dari Delegasi Rusia, khususnya pada poin pengambilan keputusan. Delegasi Indonesia menengahi dengan pendapat bahwa semua kegiatan APA harus mengacu pada APA Charter dan APA Rules of Procedures. Masalah muncul apabila kegiatan belum diatur dalam Peraturan APA ini.

Di sela-sela Sidang Bureau APA ini, Delegasi DPR RI juga melakukan pertemuan bilateral dengan dengan Delegasi Parlemen Iran yang dipimpin oleh Ms. Masoumeh Pashaei Bahram, dan courtesy call dengan Ketua Parlemen Turki, Mustafa Sentop, guna membahas penguatan kerja sama melalui mekanisme Group Kerja Sama Bilateral (GKSB) dan khususnya sebagai negara dengan muslim terbesar.

Delegasi DPR RI dipimpin Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Fadli Zon (F-Gerindra) dengan didampingi Wakil Ketua BKSAP Putu Supadma Rudana (F-PD) dan Mardani Ali Sera (F-PKS), menghadiri Sidang The Bureau Session of the 12th Plenary of the Asian Parliamentary (APA) yang diselenggarakan secara luring di Gedung Parlemen Turki, Ankara, 14-16 Desember 2020 lalu.

Sumber