DPR ke LN, Gerindra: Seperti Tak Ada Orang Pandai di Negeri Ini

DPR ke LN, Gerindra: Seperti Tak Ada Orang Pandai di Negeri Ini

DPR ke LN, Gerindra Seperti Tak Ada Orang Pandai di Negeri Ini

DPR kembali melakukan studi banding ke luar negeri. Tak tanggung-tanggung, 1 komisi bisa berkunjung ke 4 negara sekaligus. Namun aksi ini dianggap sebagai bentuk penghinaan intelektualitas terhadap para akademisi Indonesia.

“Sepertinya tak ada lagi orang kita yang pandai di negeri ini,” kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Kamis (4/4/2013).

Pada era kemajuan teknologi, ucap Fadli, kegiatan studi banding ke luar negeri itu tak lagi relevan. Internet dan kajian akademisi sudah sangat maju tersedia di berbagai jurnal Internasional, “Dan itu dapat diakses dari manapun.”

“Tahun ini dianggarkan lebih dari Rp 21 triliun dikucurkan dari APBN untuk perjalanan dinas. Ini merupakan pemborosan,” tegas Fadli.

Menurut Fadli, DPR lebih baik meningkatkan pemberdayaan lembaga penelitian yang tersebar di Indonesia. Negara ini memiliki banyak perguruan tinggi, pusat-pusat kajian seperi LIPI, Lemhannas, BPPT, dan lembaga kajian lainnya.

“Kalau ini dilakukan, tak perlu lagi yang namanya studi banding ke luar negeri. DPR juga bisa mencontoh Kongres di AS yang memiliki perpustakaan besar dan lengkap yang dinamakan Library of Congress. Di sanalah bahan kajian undang-undang bisa dicari dan digali,” tuturnya.

Oleh karena itu, sambung dia, Partai Gerindra sejak awal telah melarang seluruh kadernya di DPR untuk melakukan studi banding ke luar negeri. Gerindra melakukan moratorium studi banding hingga 2014. Bukan karena anti-belajar ke negara lain, namun caranya yang menghamburkan uang rakyat.

“Agenda kunjungan kerja tersebut hanya pemborosan. Dan merupakan alasan saja untuk melakukan wisata ke luar negeri dengan uang rakyat. Kedok studi banding harus dicegah,” pungkas Fadli.

Kunjungan luar negeri ini akan dilakoni Komisi III DPR yang berkunjung ke 4 negara, yakni Rusia, Prancis, Inggris, dan Belanda pada 14-19 April 2013 nanti. Selain itu, Komisi I DPR juga akan melakukan studi banding ke Ukraina dan Turki terkait industri pertahanan pada 13-19 April mendatang. (Ndy)