Di Maroko, Fadli Zon Ajak PUIC Tegas Hadapi Diskriminasi Umat Islam

Di Maroko, Fadli Zon Ajak PUIC Tegas Hadapi Diskriminasi Umat Islam

Di Maroko, Fadli Zon Ajak PUIC Tegas Hadapi Diskriminasi Umat Islam

Umat Islam selalu menjadi korban utama atas konflik yang terjadi di dunia. Tercatat lebih dari 60 persen konflik bersenjata dan 70 persen serangan teroris terjadi di negara berpenduduk mayoritas muslim.
Begitu terang Wakil Ketua DPR Fadli Zon dalam sidang Uni Parlemen negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI), atau PUIC, di Rabat, Maroko, Rabu (13/3) lalu.

“Akibatnya, saat ini jutaan umat Islam di dunia masih menderita setiap harinya akibat konflik, perang, dan terorisme. Tak heran jika lebih dari 65 persen pengungsi dunia, berasal dari negara-negara Islam,” kata Fadli dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/3).

Atas alasan itu, Fadli mengajak parlemen negara Islam yang tergabung dalam PUIC untuk bersikap tegas terhadap setiap marginalisasi dan diskriminasi yang dihadapi oleh sejumlah masyarakat muslim di dunia.

“Setiap negara anggota PUIC, wajib mendorong tumbuhnya solidaritas muslim dunia. Terutama terhadap umat Islam yang menjadi minoritas di negara non-OIC members, yang masih mengalami marginalisasi, diskriminasi, dan pelanggaran HAM,” tegasnya.

Sebagai langkah konkret, Fadli juga mendesak agar isu pelanggaran HAM terhadap muslim Uighur, dimasukan ke dalam pembahasan. Untuk kemudian dijadikan salah satu point resolusi akhir dalam sidang General Committees PUIC.

“Delegasi parlemen Indonesia sangat paham, bahwa negara anggota OKI memiliki hubungan ekonomi yang harus dijaga dengan China. Namun, hal tersebut jangan sampai menutup mata dan hati kita sebagai umat muslim untuk menunjukkan solidaritas terhadap pelanggaran HAM yang dialami muslim Uighur di Xinjiang. Itu adalah hak muslim Uighur yang harus PUIC bela,” pungkasnya.

 

Sumber