Data Iklan Demokrat Meragukan

Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menuding data kemiskinan yang ditampilkan Partai Demokrat dalam iklan politiknya tak akuntabel. Hanura dan Gerindra mengatakan, data kemiskinan Demokrat yang didasarkan pada data Badan Pusat Statistik (BPS) tak sesuai dengan data Bank Dunia yang lebih berlaku global.

“Masalahnya data incumbent bisa digoreng,” ujar Ketua Umum Gerindra Fadli Zon dalam diskusi publik bertajuk ‘Dengan Iklan Politik Menuju Kontrak Politik’ di Hotel Sari Pan Pasific Jakarta, Rabu (19/11).

Fadli menambahkan bahwa dalam iklan poliitik harus ada akuntabilitas, termasuk soal data. Masyarakat tentunya akan lebih memilih iklan mana yang mewakili dirinya pada saat ini.

Sementara itu, Ketua DPP Hanura Indro Tjahyono mengatakan Hanura sudah menyanggah data kemiskinan yang ditampilkan Demokrat melalui iklan politik juga. “Ini yang coba kita advokasi. Kalau politikus sudah salah melihat angka saya kira kebijakannya akan salah,” ujar Indro.

Ketua Departemen Politik Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, tanggung jawab etis seharusnya berbasis pada data. Menurut Anas, data juga sangat penting untuk menyanggah iklan politik oposisi.

“Silahkan parpol lain kalau mau debat atau kritik. Itu hak untuk semua partai untuk ambil jalannya sendiri. Kalau kita mau kritik ya dengan data juga supaya publik tahu mana yang benar. Itu jadi sehat dan menyehatkan bukan sindir-menyindir,” ujar Anas.