Dari Sebingkai Foto Proklamasi, Pers Menjaga Demokrasi di Era Reformasi

Dari Sebingkai Foto Proklamasi, Pers Menjaga Demokrasi di Era Reformasi

Dari Sebingkai Foto Proklamasi, Pers Menjaga Demokrasi di Era Reformasi

Pers terus berkembang mengikuti gerak sejarah Indonesia. Tidak hanya mengikuti, tetapi pers juga kadang ikut menjadi pelopor sejarah itu sendiri.

“Dinamika pers Indonesia terus mengalami perubahan yang signifikan. Pers berperan sebelum dan sejak awal kemerdekaan. Pers adalah alat perjuangan. Sekedar contoh, foto wartawan Frans Mendur yang abadikan peristiwa Proklamasi, salah satu bukti jasa pers bagi kemerdekaan,” kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon dalam siaran pers yang diterima detikcom, Sabtu (9/2/2013).

Seiring roda zaman, pers saat ini mengambil peran penting dalam demokrasi di Indonesia. Alhasil, pers mempunyai tanggung jawab untuk ikut mengawal jalannya demokrasi itu.

“Pers Indonesia berperan juga memajukan dan mengawal kepentingan nasional. Sebab, di tengah demokrasi yang makin liberal bahkan kriminal ini, pers dengan berbagai perangkatnya mampu mengawal perjalanan bangsa,” ujar pengoleksi perangko ini.

Guna tetap independen, maka Fadli berharap pers tidak terpengaruh kepentingan segelintir elit. Sebab pers harus memperkuat perannya sebagai penyuara kepentingan publik.

“Peran ini harus diperkuat melalui demokrasi media. Pers harus lebih mampu mengontrol segala tindakan abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan) yang dilakukan para penguasa,” papar pria kelahiran 1971 ini.

Fadli lalu menyontohkan banyaknya kasus korupsi terbongkar karena peran pers.

“Inilah makna kebebasan pers dan demokrasi media,” cetus alumnus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) ini.