Dari Pancawarna Raksasa hingga Lafaz Allah

Dari Pancawarna Raksasa hingga Lafaz Allah

Dari Pancawarna Raksasa hingga Lafaz Allah

Gedung Nusantara DPR, Senayan, Jakarta ramai oleh pengunjung dalam dua hari terakhir.

Pengunjung ramai datang ke gedung parlemen ini tidak untuk menyampaikan aspirasi, tetapi untuk menyaksikan pameran batu akik dan batu mulia koleksi anggota DPR. Sedikitnya 800 batu akik segala jenis, bentuk, dan ukuran dipamerkan di tempat itu sejak Senin (8/6). Batu akik yang kini tengah digandrungi masyarakat seantero Indonesia ini dipamerkan dalam 60 etalase yang disebar di dalam ruangan.

Salah satu koleksi yang paling menarik minat pengunjung adalah batu akik berukuran besar jenis Pancawarna milik Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Batu akik asal Garut, Jawa Barat ini tergolong raksasa karena memiliki diameter 50 cm dengan berat 70 kg. Seperti cincin pada umumnya, batu akik raksasa dengan motif cokelat, krem, hijau, dan putih ini juga diikat pada sebuah cincin berwarna perak yang juga berukuran besar.

Saking besarnya, koleksi Fadli Zon ini mengantongi sertifikat dari Museum Rekor Indonesia (Muti) sebagai batu akik terbesar di Indonesia. Tidak hanya membawa batu akik ukuran raksasa, politikus Partai Gerindra ini juga membawa serta ratusan koleksi lainnya untuk dipamerkan ke khalayak ramai.

Fadli Zon juga tampak antusias menjelaskan saat pengunjung bertanya perihal batu koleksinya tersebut. ”Kita ingin merespons perkembangan dan dinamika di masyarakat di mana batu akik menjadi fenomena yang luar biasa berkembang dalam satu tahun terakhir,” ujar Fadli di lokasi pameran Senin (8/6).

Dia mengaku sangat mengapresiasi minat masyarakat yang tiba-tiba menggandrungi batu akik, sebab itu dengan sendirinya ikut menggerakkan ekonomi rakyat termasuk UMKM. Apalagi, ”demam” batu akik ini sudah melanda hampir di seluruh wilayah di Indonesia sehingga dengan sendirinya akan menjadi sumber pendapatan baru masyarakat.

Fadli Zon mengatakan, mengoleksi batu akik memiliki beragam makna. Selain untuk menyalurkan hobi di tengah kesibukannya sebagai wakil rakyat, dia juga ikut serta mendorong ekonomi masyarakat kecil. Sedangkan bagi masyarakat, kegemaran ini bisa menjadi obat penawar di tengah berbagai kesulitan hidup yang dialami. ”Kalau tidak ada batu akik mungkin sudah terjadi kerusuhan di mana-mana. Atau malah huru-hara, bahkan revolusi di tengah impitan ekonomi yang luar biasa seperti ini,” ujarnya.

Dalam pameran tersebut bukan hanya koleksi Fadli Zon yang ditampilkan, namun juga milik para anggota DPR, sekjen DPR, wakil sekjen, dan pegawai di lingkup DPR. Selain batu cincin raksasa yang menjadi daya pikat pengunjung, ada beberapa batu dengan motif unik yang juga mencuri perhatian.

Salah satunya koleksi milik putri Presiden kedua RI Soeharto, Siti Hediati Heriyadi. Politikus Partai Golkar yang akrab disapa Titiek Soeharto ini memamerkan sebuah batu akik yang bertuliskan lafaz Allah dalam aksara Arab. Batu berwarna kuning tersebut berjenis Kladen asal Gunung Kidul, DIY.

Sejumlah pengunjung dibuat berdecak kagum dengan keunikan batu akik tersebut, terutama lafaz Allah dengan tulisan putih yang tampak jelas di permukaan batu. Selain itu, juga ada batu akik berbentuk liontin dengan motif atau gambar huruf ”D” milik mantan Wakil Bupati Garut Dicky Chandra.

Jika dihitung, ada puluhan jenis batu yang dipajang di pameran ini, antara lain red norneo, sulili, pancawarna, pandan, sungai dareh, rubi, giok, kembang jambe, kristal intan, bacan, bacan obi, kalimaya. Pameran ini akan berlangsung hingga Jumat (12/6). Untuk melayani animo pengunjung, pameran dibuka mulai pagi hingga malam hari. Pada dua hari pameran, pengunjung tampak datang silih berganti.

Selain melihat koleksi pameran, mereka juga menggunakan kesempatan itu untuk berdiskusi tentang batu akik. Tak sedikit di antara pengunjung yang berfoto di depan batu raksasa milik Fadli Zon.

 

Sumber