Dana Gedung Baru DPR Bisa Sejahterakan 22 Juta Rakyat Miskin

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra secara tegas menolak rencana pembangunan gedung baru untuk wakil rakyat. Gerindra menyarankan dana pembangunan gedung baru yang diperkirakan menelan dana mencapai Rp 1,3 triliun itu, dialokasikan untuk mensejahterakan warga miskin.

“Kami secara tegas menolak rencana pembangunan gedung baru DPR. Rencana itu hanya menghamburkan uang rakyat, pengkhianatan terhadap amanat rakyat, dan mencederai rasa keadilan rakyat Indonesia,” tandas Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerinda, Fadli Zon, Selasa (11/1/2011) di gedung DPR, Jakarta.

Fadli menegaskan, fraksinya di DPR juga telah menolak rencana pembangunan gedung baru DPR. Gerindra telah mengirimkan surat secara resmi kepada pimpinan DPR.

“Klaim pimpinan DPR yang mengatakan semua fraksi mendukung adalah tidak benar dan pembohongan publik. Lebih baik dana pembangunan gedung baru DPR untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat saja,” tandas Fadli Zon.

Dana yang dialokasikan untuk pembangunan gedung baru DPR sebesar Rp 1,3 triliun itu diperkirakan akan dikeluarkan secara bertahap dari APBN 2010 sebesar Rp 50 miliar dan APBN 2011 sebesar Rp 800 miliar. Bila dihitung rata-rata, maka harga untuk satu ruangan anggota DPT dijatah Rp 2,2 miliar.

Dikatakan Fadli, jika dikonversikan untuk kepentingan rakyat, total dana gedung baru bisa untuk tambahan jaminan kesehatan masyarakat bagi 22 juta rakyat miskin selama satu tahun.

“Sementara jika dialihkan untuk pembangunan sekolah baru, dengan standar biaya pembangunan gedung sekolah senilai Rp 50 juta per ruang kelas, maka dana untuk pembangunan gedung DPR baru dapat membangun 12.000 gedung sekolah baru. Dana itu juga bisa untuk bangun rumah sederhana tipe 21, per unit Rp 60 juta, bisa terbangun 22 rumah baru,” papar Fadli.(*)