Bertemu Parlemen Ukraina, Fadli Perkuat Hubungan Ekonomi

Bertemu Parlemen Ukraina, Fadli Perkuat Hubungan Ekonomi

fadli zon

Wakil Ketua DPR Fadli Zon bertemu dengan Wakil Ketua DPR Ukraina Irina Hereschenko di gedung parlemen Ukraina dalam rangkaian kegiatan muhibbah ke Ukraina.

Dalam pertemuan ini, Fadli Zon yang didampingi Nasir Djamil (F-PKS) dan Nur Zahedi (F-Gerindra), membicarakan berbagai langkah-langkah untuk meningkatkan hubungan parlemen kedua negara. Apalagi Indonesia dan Ukraina sudah memiliki grup bilateral antar-parlemen, serta sudah saling mengunjungi satu sama lain.

Menurut Fadli, peningkatan hubungan ini sangat penting. Sebab, salah satunya, Ukraina merupakan negara dengan penduduk kedua terbesar di kawasan, setelah Rusia. Fadli pun mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan Kementerian Luar Negeri Indonesia dan lembaga-lembaga lain dalam peningkatan hubungan kedua negara di dalam berbagai bidang.

“Di bidang ekonomi misalnya. Ukraina mengimpor dari kita minyak sawit dan turunannya, kopi dan sebagainya. Sementara kita juga mengimpor gandum dari Ukraina,” kata Fadli Zon, usai bertemu dengan Irina di Gedung Parlemen Ukraina, di Kiev (Selasa, 14/11).

Hal lain yang dibicarakan, sambung Fadli, pemerintah dan parlemen Ukraina sangat konsen dengan wilayah yang diakui telah diduduki Rusia. Tentu saja Indonesia, tak terlalu ikut campur terkait dengan hubungan di antara dua negara sahabat, dan Indonesia sangat menghargai wilayah negara masing-masing.

“Ukraina sendiri akan mendukung Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan PBB tidak tetap pada 2019. Sementara soal visa kita minta asas resiprokal. Harus ada kesetaraan dan perlakuan sama. Selama ini, orang Ukraina ke Indonesia bebas visa, sementera orang Indonesia yang mau ke Ukraina belum bebas visa,” tegas Fadli Zon.

Kepada Irina, Fadli juga menyampaikan bahwa dalam kunjungan muhibah ini, ia dan romobongan sudah bertemu dengan Mufti Ukraina, Syekh Akhmed Tamim. Mufti akan berkirim surat kepada DPR, pemerintah Indonesia serta MUI, untuk membantu persoalan kemanusiaan di antara Rusia san Ukaraina.

“Indonesia diminta bantuan untuk membantu memfasilitasi dalam membuka ruang dan dialog. Saya kira Indonesia memang harus berperan aktif dalam membuka ruang terhadap masalah teritorial ini, terutama membantu keluarga-keluarga yang terpisah untuk bertemu kembali,” demikian Fadli.

 

Sumber