Batasi Kuota Impor!

Batasi Kuota Impor!

Batasi Kuota Impor
Neraca perdagangan Indonesia 2012 tercatat defisit. Ini pertama kali terjadi sepanjang sejarah. Bahkan ketika krisis ekonomi 1997-1998 saja kita surplus. BPS mencatat defisit hingga 1,33miliar USD.

Defisit ini merupakan defisit terbesar sepanjang sejarah. Setidaknya terburuk sejak tahun 1961. “Hal ini terjadi karena ekspor kita menurun dan impor kita mengalami lonjakan. Ekspor turun sebesar 4.6 persen sementara impor meningkat sebesar 9.92 persen,” ungkap politisi Partai Gerindra, Fadli Zon, Kamis (31/1/2013).

Langkah strategis diperlukan untuk menangani defisit ini. Yakni, dengan menata ulang pola perdagangan. Selain itu, harus ada national trade policy yang bersandar pada kepentingan nasional.

“Selama ini kita membuka sebesar- besarnya perdagangan bebas namun karena daya ekspor dan daya saing kita kurang, akhirnya malah menjadi pasar bagi produk-produk asing,” Fadli mengingatkan

Di 2013 ini diperkirakan juga akan tetap mengalami defisit jika impor yang dilakukan masih lebih tinggi dibanding ekspor. Perkiraan ekspor Indonesia 9.22 persen, namun impor kemungkinan bisa mencapai 9.24 persen.

Pemerintah perlu menekan kuota impor. Pembatasan kuota impor seperti horltikultura, sambung Fadli Zon, perlu dipertahankan. Selain itu pembatasan impor barang modal dan migas juga perlu ditekan. Sebab dua komoditas tersebut yang tahun lalu mengalami peningkatan impor.

Penguatan industri domestik sangat diperlukan memenuhi kebutuhan industri. Harusnya Indonesia tak perlu impor bahan baku dari luar jika tersedia di dalam negeri. Realisasi impor bahan baku mencapaii Rp.313.2 triliun dibanding target awal Rp. 283 triliun. Selama ini investasi modal, selalu diiringi impor bahan baku. Inilah yang menyebabkan defisit.

“Pemerintah perlu segera evaluasi tata investasi dan perdagangan bebas yang diterapkan. Pola perdagangan bebas saat ini terbukti tak mampu mendorong performance ekonomi nasional. Sehingga hal ini harus dicegah, agar neraca perdagangan kita tidak defisit terus-menerus,” tandasnya.