Upaya Tim Gabungan TNI-Polri dalam Melumpuhkan Santoso Sangat Luar Biasa

Upaya Tim Gabungan TNI-Polri dalam Melumpuhkan Santoso Sangat Luar Biasa

Upaya Tim Gabungan TNI-Polri dalam Melumpuhkan Santoso Sangat Luar Biasa

Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, mengapresiasi TNI dan Polri atas keberhasilan Satgas Operasi Tinombala dalam melumpuhkan jaringan teroris Santoso di Pegunungan Tambarana, Palu, Sulawesi Tengah.

“Keberhasilan Satgas Tinombala dalam operasi di Pegunungan Tambarana patut diapresiasi, upaya yang dilakukan oleh tim gabungan TNI dan Polri ini sangat luar biasa. Banyak sekali pengorbanan yang diberikan oleh para anggota Satgas Tinombala sejak beroperasi pada Januari 2016. Termasuk gugurnya 13 anggota TNI dalam kecelakaan helikopter pada saat menjalankan tugas pada Maret lalu. Keberhasilan operasi ini juga menunjukkan kompaknya Polri dan TNI  kita dalam menjalankan tugas di lapangan,” ujar Fadli di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (20/7).

Menurut Fadli, dalam hal ini ada tiga hal yang mendorong menguatnya terorisme di Indonesia, pertama adalah faktor domestik, seperti kemiskinan, pendidikan yang rendah, serta perlakuan hukum yang tidak adil.

Hal yang kedua adalah faktor internasional, dikarenakan terorisme sudah menjadi trans-national issue maka kelompok teroris juga memiliki jaring internasional yang cukup kuat dalam mendukung aspek logistik, pendanaan, dan juga ikatan emosional.

Dan yang terakhir adalah faktor kultural, di mana masih banyak ditemukan pemahaman yang sempit dalam menerjemahkan nilai nilai agama yang berkembang di tengah kelompok masyarakat.

“Atas latar belakang tersebut, terorisme tidak cukup diselesaikan dengan upaya penindakan saja, namun juga dibutuhkan upaya Pencegahan. Pendekatan criminal justice system terhadap kelompok teroris juga harus diiringi dengan pendekatan ekonomi, sosial, dan budaya dalam kerangka pencegahan agar tidak terulang lagi ke depannya,” pungkas Fadli.

Seperti diketahui, Santoso atau Abu Wardah merupakan buronan teroris yang paling dicari oleh Aparat Indonesia. Beberapa tindakan kriminalnya antara lain turut merencanakan bom bunuh diri di Polres Poso tahun 2013, yang diikuti ledakan serupa di Mapolres Palu dan Mapolres Palu Timur.

Kejadian serupa juga terjadi pada 2014, di Pos Polmas Pantango Lembah. Aksi bom lain yang melibatkan dirinya adalah bom pos Natal pasar sentral Poso. Santoso juga mengaku sebagai bagian dari jaringan ISIS di Indonesia.

Sumber