
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon mengingatkan pemerintah Joko Widodo agar menyadari bahwa masyarakat memiliki daya tahan terhadap kebijakan yang diambil pemerintah terkait dengan paket kebijakan ekonomi.
“Paket kebijakan itu menjadi formula menyembuhkan penyakit, resep hasil diagnosis. Diagnosisnya pemerintah benar atau tidak. Saya kira itu yang terjadi pada 1997-1998 dan menghasilkan regime change,” kata Fadli di gedung DPR, Jumat, 2 Oktober 2015.
Menurut dia, ini seperti yang terjadi pada masa lalu. “Di masa lalu selalu diawali dengan depresiasi rupiah, krisis moneter, krisis sosial politik, dan krisis kepimimpinan,” katanya.
Ia mengatakan jangan sampai ada krisis kepercayaan kepemimpinan. Menurut dia, hal ini terkait dengan kebijakan publik. “Jika kebijakan tidak mempan, apa kebijakannya yang salah atau pemimpinnya yang salah. Karena ini terkait trust,” ujarnya.
Fadli juga mengkritik pemerintah yang sebelumnya menargetkan pertumbuhan ekonomi akan meroket pada September sampai akhir tahun. “Tapi yang meroket rupiah yang makin lemah. Jadi, kalau ucapan pemimpin itu tidak terbukti, akan lebih bagus kalau tidak diucapkan dan tidak dijanjikan,” katanya.
Menurut dia, hal ini menimbulkan ketidakpercayaan dalam negeri dan internasional. “Investor jadi tidak yakin, ucapan presiden tidak bisa dipegang, jadi lebih baik dibuktikan saja,” katanya.