Fadli Zon Nilai Reshuffle Tak Akan Redam Kegaduhan Politik

Fadli Zon Nilai Reshuffle Tak Akan Redam Kegaduhan Politik

Fadli Zon Nilai Reshuffle Tak Akan Redam Kegaduhan Politik

Presiden Joko Widodo telah melantik lima menteri dan satu pejabat setingkat menteri barunya. Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai reshuffle tak akan meredam kegaduhan politik.

“Kementerian yang terkait dengan situasi ekonomi sekarang, tidak diganti. Sangat tanggung. Dari sisi politik dan hukum, di bidang hukum seperti Yasonna masih dipertahankan. Pemerintah masih ingin menjaga kegaduhan politik. Dan tidak berani melakukan menteri-menteri yang berasal dari parpol penguasa. Ini menunjukkan reshuffle tambal sulam,” paparnya saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (12/8/2015).

Adapun menteri yang baru dilantik adalah Darmin Nasution menjadi Menko Perekonomian, Rizal Ramli menjadi Menko Kemaritiman, Pramono Anung menjadi Seskab, Sofyan Djalil menjadi Kepala Bappenas, Luhut Binsar Pandjaitan menjadi Menko Polhukam, dan Thomas Lembong menjadi Mendag.

Kendati demikian, Fadli menilai nama-nama menteri yang diganti cukup menjanjikan untuk mengisi posisi yang ada. “Nama-nama yang diganti cukup menjanjikan, tapi berada di posisi menko. Tidak terlalu banyak bisa menolong,” tandasnya.

Siang tadi, Jokowi merombak Kabinet Kerja. Ada lima posisi menteri dan satu pejabat setingkat menteri yang mengalami perombakan.

Dari lima menteri baru yang dirombak, ada tiga menteri koordinator yang diganti. Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang dahulu dijabat Sofyan Djalil digantikan Darmin Nasution. Menko Kemaritiman yang dijabat Indroyono Soesilo digantikan Rizal Ramli.

Yang terakhir adalah Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan yang semula dijabat Tedjo Edhy Purdijatno lalu digantikan Luhut Binsar Panjaitan.

Dua menteri lainya adalah Thomas Lembong yang menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Rahmat Gobel. Sofyan Djalil bergeser ke posisi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menggantikan Andrinof Chaniago.

Sementara politikus senior PDI Perjuangan Pramono Anung menjadi Menteri Sekretaris Kabinet menggantikan Andi Widjojanto. Pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan di lakukan di Istana Presiden.

 

Sumber