Jelas, Kenaikan Harga BBM Akan Menyengsarakan Rakyat

Jelas, Kenaikan Harga BBM Akan Menyengsarakan Rakyat

250413_RHN-BISNIS 01 DEMO TOLAK BBM

Presiden SBY akan mengumumkan kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), siang ini (Selasa, 29/4). Pemerintah beralasan selama ini subsidi BBM tak tepat sasaran dan menjadi beban APBN. Rencana ini pun terus menuai penolakan dari sejumlah kalangan, termasuk dari Partai Gerindra.

“Pertanyaannya kenapa baru sekarang lagi bicara beban APBN? Ini menunjukkan pemerintah tak punya rencana dan antisipasi yang matang. Tiba saat, tiba akal,” kata Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Selasa, 30/4).

Fadli yakin kenaikan harga BBM ini akan mempersulit kehidupan rakyat yang sudah susah. Dampak dari kebijakan ini, inflasi akan naik dan harga-harga melambung tinggi. Sementara pemerintah, belum maksimal berusaha meningkatkan produksi minyak dan gas., dan banyak blok migas yang tidak dieksplorasi dan dieksploitasi. Di saat yang sama, ada juga kecenderungan tetap mempertahankan impor agar ada komisi dan rente.

Fadli mengingatkan bahwa salah satu penyebab APBN jebol bukan karena subsidinya, tapi juga karena masih marak pencurian BBM. Sementara pembatasan terhadap pemakaian solar dan premium bagi kendaraan dinas, perkebunan, dan pertambangan ternyata tidak efektif. Karena selain tak ada sanksi tegas bagi pelanggarnya di lapangan, BBM subsidi juga bisa langsung disalurkan ke pertambangan dan perkebunan, tanpa melalui SPBU.

“Maksud hati ingin batasi subsidi tapi semua tak terencana,” tegas Fadli, sambil mengingatkan agar subsidi tidak sampai diselewengkan, dan rencana pemerintah membuat dua harga BBM harus ditinjau kembali sebab menjadi gagasan dadakan yang rawan penyimpangan.

Fadli juga mengatakan bahwa harga BBM di SPBU harus ada satu harga dengan harga keekonomian. Tentu saja dengan catatan, harga keekonomian perlu dibahas secara transparan. Dan bila saja efisien dan minus korupsi, harga BBM memang tak tak perlu naik.

“Subsidi memang harus tepat sasaran, harus dinikmati rakyat banyak. Pemerintah harus pikir seribu kali menaikkan BBM sampai segala usaha telah maksimal. Ini harus menjadi opsi paling akhir ketika jalan sudah buntu,” demikian Fadli