
“Munculnya kembali politisi yang dijadikan tersangka kasus korupsi adalah bukti korupsi sudah sistemik. Korupsi bukan lagi kenyataan (fact of life) tapi sudah menjadi jalan hidup (the way of life) praktik politik kita,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon
Jakarta, Kejahatan korupsi saat ini sudah sangat sistemik. Korupsi sudah menjadi jalan hidup dalam praktik politik di Indonesia.
“Munculnya kembali politisi yang dijadikan tersangka kasus korupsi adalah bukti korupsi sudah sistemik. Korupsi bukan lagi kenyataan (fact of life) tapi sudah menjadi jalan hidup (the way of life) praktik politik kita,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, melalui siaran perss yang diterima Aktual.co, Kamis, (31/01).
Fadli mengatakan, kejahatan korupsi bisa terjadi pada siapa saja. Tak mengenal latar belakang partai, ideologo, agama, etnis maupun profesi.
“Peristiwa ini menandakan korupsi bisa terjadi pada siapa saja. Tak kenal latar belakang partai, ideologi, agama, etnis, profesi, usia atau gender. Bahkan beberapa kasus korupsi sudah merupakan mega korupsi (grand corruption) yang melibatkan figur-figur politik utama,” tambahnya.
Ia juga memberikan komentar terkait penangkapan presiden PKS Luthfi Hasan Ishak oleh KPK karena dugaan kasus korupsi.
“Kejadian terhadap LHI ini sangat disayangkan. Selain memperburuk citra politik Indonesia, juga menunjukkan tak adanya efek jera bagi para politisi kita untuk tak korupsi,” pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, bahwa KPK telah menetapkan status tersangka dan langsung menangkap Presiden PKS Luthfi Hasan Ishak karena kasus korupsi daging sapi.