Anggota Komisi I DPR RI, Fadli Zon, bercuit soal kasus COVID-19 Omicron dari penularan lokal. Menurut Fadli Zon, karantina saat ini jadi tak relevan dan sebaiknya dihapus saja. “Dengan kasus COVID-19 Omicron sudah belasan ribu dari penularan lokal, maka di mana relevansinya karantina? Logikanya karantina dihapus saja,” kata Fadli Zon dalam cuitan yang dibagikan kepada wartawan, Rabu (2/2/2022).
Untuk diketahui, tambahan kasus harian Corona di Indonesia mencapai 16.021 sehingga total 4.369.391 kasus pada Selasa (1/2). Sementara itu, total kasus Omicron yang diidentifikasi hingga Rabu (2/2) sebanyak 2.980 orang dengan 285 di antaranya masih dalam pemantauan epidemiologi.
Cuitan Fadli Zon itu mendapatkan sejumlah respons dari warganet atau netizen Twitter. Ada yang mempertanyakan mengapa karantina dihapus namun Fadli Zon belum memberikan respons atas pertanyaan warganet.
Pemerintah sebelumnya mengubah aturan karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang tiba di Indonesia. Kini orang-orang yang tiba dari luar negeri harus men
Pemerintah mengubah aturan karantina 7 hari menjadi 5 hari,” ujar Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (31/1).
Sementara itu, Presiden Jokowi sempat menerima sejumlah keluhan dari warga asing terkait dugaan permainan karantina. Jokowi meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengusut tuntas dugaan permainan karantina itu.
Saya masih mendengar dan ini saya minta Kapolri untuk mengusut tuntas permainan yang ada di karantina. Sudah karena saya sudah mendengar dari beberapa orang asing komplain ke saya mengenai ini,” ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai PPKM secara virtual pada Senin kemarin sebagaimana transkrip arahannya diunggah di situs Setkab, Selasa (1/2/2022).
Disiplin dalam melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk dan pelaksanaan proses karantina yang benar dari luar negeri,” ujar Jokowi.
Politikus Partai Gerindra Fadli Zon kritik rencana Polri yang akan memetakan masjid demi mencegah penyebaran paham radikalisme dan ekstremisme.
Kritikan dia merespons pemberitaan soal Rusia yang akan memperingati 1.100 tahun kedatangan Islam di negaranya secara besar-besaran.
Fadli Zon menilai Rusia, dengan mengadakan acara itu, telah menunjukkan sikap toleransi yang sangat tinggi.
“Rusia menunjukkan sikap toleransi yang tinggi bahkan membangun masjid terbesar. Rusia tidak Islamofobia. Kok di sini malah mau memetakan masjid?” kata Fadli Zon melalui akun Twitter-nya, yang dikutip Selasa (1/2).
Sebelumnya, anak buah Kapolri Listyo Sigit, Brigjen Pol. Umar Effendi mengungkapkan rencana akan melakukan pemetaan masjid demi mencegah penyebaran paham ekstremisme dan radikalisme.
“Kemarin kita juga sepakat dalam diskusi untuk melakukan mapping (pemetaan) masjid, Pak. Mohon maaf,” kata Umar.
“Masjid warnanya macam-macam ada yang hijau, ada yang keras, ada yang semi keras dan sebagainya. Ini jadi perhatian kita semua,” kata Umar
Dalam acara itu, Umar juga membahas soal bagaimana perkembangan paham ekstremisme dan radikalisme di Indonesia dipengaruhi perkembangan situasi global dan regional.
Salah satunya kondisi di Afghanistan di mana kemenangan Taliban dianggap sebagai kemenangan umat Islam yang secara langsung maupun tidak, berpotensi menimbulkan simpati dari kelompok radikal termasuk di Indonesia,” ungkapnya.
Umar melaporkan, sepanjang tahun 2021, Polri telah mengamankan 392 orang terduga teroris yang terlibat dalam 26 kasus tindak pidana ekstremisme dan terorisme di berbagai wilayah di Indonesia.
“Jadi kalau itu dijadikan pasukan, sudah bisa untuk 4 kompi. Ini sangat berbahaya. Bayangkan, satu kompi saja sudah maut apalagi empat,” jelasnya.
Politisi Partai Gerinda Fadli Zon ikut menanggapi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar terkait 198 pesantren yang terafiliasi dengan teroris. Ia mengatakan BNPT lebih baik mengumumkan saja 198 pesantren yang terafiliasi teroris tersebut agar tak membuat masyarakat resah.
Menurutnya, jika BNPT tak mengumumkan 198 pesantren tersebut, itu akan membuat saling curiga satu sama lain dan merusak citra pesantren.
”Sebaiknya segera umumkan saja pesantren yg dituduh terafiliasi jaringan terorisme shg tak meresahkan masyarakat,” cuitannya dalam akun Twitter @fadlizon pada Selasa (1/2/2022) yang dilansir Populis.id.
Jgn membuat saling curiga n merusak nama baik pesantren,” lanjutnya.
Diketahui sebelumnya, BNPT Komjen Boy Rafli Amar mengatakan tentang 198 pesantren terafiliasi dengan teroris.
BNPT mencatat 11 pondok pesantren yang diduga terafiliasi dengan jamaah Anshorut Khalifah (JAK), 68 pondok pesantren terafiliasi Jamaah Islamiyah (JI), dan 119 pondok pesantren terafiliasi Anshorut Daulah atau simpatisan ISIS. Hal tersebut diungkapkannya dalam rapat bersama dengan Komisi III DPR RI.
Anggota DPR RI dari fraksi Gerindra Fadli Zon kembali menanggapi cuitan staf ahli Menkominfo Prof. Henry Subiakto. Keduanya beradu cuitan sejak beberapa hari lalu, di awali dengan cuitan Henry yang mengaku ingin mundur dari jabatan di pemerintahan.
Lewat sebuah cuitan di akun Twitternya, Fadli Zon menyarankan Prof. Henry Subiakto untuk kuliah jurusan Ilmu Politik agar paham tentang trias politika.
Tak hanya itu Fadli Zon juga menyinggung soal fungsi dan tugasnya sebagai anggota DPR
“Sekarang sy bisa sarankan anda agar kuliah di jurusan ilmu politik. Agar paham apa fungsi lembaga legislatif dan trias politika. Salah satu tugas DPR adalah pengawasan,” tulis Fadli Zon dalam cuitannya, dikutip Suara.com, Selasa (21/12/2021).
Sebelumnya, Henry Subiakto menyampaikan kritikan pedas terhadap Politisi Partai Gerindra Fadli Zon.
Hal itu sebagai tanggapan atas cuitan Fadli yang diduga menyindir Henry terkait keputusannya untuk mundur dari jabatan di pemerintahan pada tahun depan.
Lewat sebuah cuitan di akun Twitternya, Henry Subiakto menyebut bahwa Fadli lupa dengan posisi partainya yang tergabung dalam koalisi pendukung pemerintah.
Lebih lanjut Henry menyebut Fadli sebagai sosok yang berlagak anti-pemerintah dan bahkan menjadi haters atau pembenci. “Orang ini lupa partainya itu bagian dari partai pemerintah, tapi dia berlagak anti pemerintahan. Bahkan jadi haters.” cuit Henry Subiakto seperti dikutip Suara.com, Senin (20/12/2021)
Henry menilai Fadli Zon seharusnya belajar lagi tentang etika politik agar bisa memahami sopan santun dalam berpolitik. “Harusnya dia yang belajar lagi, minimal belajar etika politik. Biar memahami fatsun politik,” lanjutnya
Perang cuitan di antara keduanya bermula saat Fadli Zon memberikan komentar terkait pernyataan Profesor Henry Subiakto yang ingin mundur dari jabatan di pemerintahan pada tahun depan.
Pernyataan itu disampaikan Henry tak lama setelah ia disebut menyebarkan hoaks oleh sejumlah pihak.
Lewat sebuah cuitan di akun Twitternya, Fadli Zon menyebut bahwa keinginan Henry Subiakto untuk berhenti dari jabatan di pemerintah adalah keputusan yang tepat.
Ia juga menyebut akan lebih baik jika Henry Subiakto kuliah lagi. “Keputusan yang tepat, kalau bisa kuliah lagi,” tulis Fadli Zon dalam cuitan tersebut, dikutip Suara.com, Sabtu (18/12/2021).
Selain berencana berhenti dari jabatan pemerintah pada tahun depan, Henry Subiakto juga mengaku rindu dengan dunia kampus yang membuatnya tak lagi dibebani dengan sebutan pejabat dan lain sebagainya.
“Tahun depan saya memutuskan akan berhenti dari jabatan di pemerintah. Saya rindu sebagai orang kampus, yang tidak perlu dibebani dengan sebutan pejabat dll. Saya akan lebih bebas suarakan kecintaan saya pada negeri ini, menggadapi mereka yang perilaku dan ucapannya merugikan bangsa besar ini,” tulis Henry.
Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon menyinggung pentingnya parlemen memiliki komitmen antikorupsi dalam merespons kebijakan eksekutif selama pandemi Covid-19.
Terlebih lagi, kata dia, praktik korupsi rentan terjadi dan berpotensi meningkat selama pandemi menerpa dunia. Hal itu diungkapkan Fadli saat menghadiri Konferensi Negara Pihak untuk Konvensi Anti-Korupsi PBB atau Conference of the State Parties to the United Nations Convention against Corruption (CoSP UNCAC) di Sharm el-Sheikh, Mesir, pada Selasa (14/12).
“Sebagai anggota parlemen, tugas bersama memastikan bahwa jaring pengaman bagi orang-orang yang paling rentan tidak terhalang oleh segala bentuk praktik korupsi,” kata Fadli dalam keterangan persnya, Sabtu (18/12).
Legislator Fraksi Partai Gerindra itu dalam acara yang sama menyinggung peran parlemen dalam menerjemahkan komitmen global Konvensi Anti-Korupsi PBB. Terutama, di dalam kerangka kebijakan nasional melalui ratifikasi, lokalisasi, dan pengawasan terhadap implementasinya.
Resolusi 8/14 yang diadopsi pada CoSP sesi kedelapan pada 2019 menegaskan bahwa parlemen dan anggotanya memiliki peran kunci dalam pemberantasan korupsi. “Kami mengharapkan kemitraan yang lebih kuat dan strategis antara GOPAC (Global Organization of Parliamentarians against Corruption) dengan negara anggota, mitra internasional, dan lembaga pembangunan memperkuat peran dan kapasitas parlemen dalam bidang ini,” tutur Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 itu.
Sementara itu, Fadli Zon turut memaparkan pentingnya keterbukaan parlemen dan partisipasi publik dalam pencegahan korupsi.
Dia mengatakan itu saat GOPAC menyelenggarakan sesi paralel khusus dengan tema memperkuat integritas yang juga dilaksanakan di Mesir, pada Jumat (17/12). “Reformasi keterbukaan di parlemen sangat penting untuk membangun akuntabilitas dan kepercayaan publik,” tutur Fadli Zon. Adapun konferensi dihadiri sekitar 2.700 peserta yang berasal dari negara pihak, negara peninjau, institusi internasional dan regional, serta organisasi masyarakat sipil.
Pertemuan dilaksanakan setiap dua tahun sekali untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan praktik terbaik antarnegara anggota mengenai berbagai upaya antikorupsi meliputi pencegahan, penegakkan hukum dan pemidanaan, hingga kerja sama internasional.
Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pandangan dalam rangkai konferensi Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) ke 16.
Organisasi yang beranggotakan 54 negara OKI itu Acara itu juga ditandai dengan sejumlah pertemuan antara perwakilan negara-negara yang bergabung di dalam PUIC di Istanbul, Turki selama 9-10 Desember 2021.
Delegasi Parlemen Indonesia diwakili adalah Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) yang terdiri dari Fadli Zon (Partai Gerindra), Putu Supadma Rudana (Partai Demokrat), Mardani Ali Sera (PKS), Achmad Hafidz Tohir (PAN), Himmatul Aliyah (Gerindra), Jazuli Juwaini (PKS).
Semua delegasi melakukan pertemuan termasuk dengan Recep Tayip Erdogan di Istana Presiden pada Jumat (10/12/2021).
Dalam acara yang berlangsung di ICC, selama dua hari, acara dihadiri oleh Presiden Majelis Agung Nasional Turki, Prof. Dr. Mustafa Sentop, Sekjen PUIC, Mouhamed Khouraichi Niass, dan kalangan Ketua dan Anggota Delegasi PUIC.
Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon sekaligus Ketua Delegasi Indonesia menyatakan sebagian besar umat Islam dunia masih didera telah menderita berbagai masalah yang sangat rumit dan multidimensi.
Di antaranya konflik berkepanjangan, krisis politik, kemiskinan, penurunan pendidikan, degradasi lingkungan dan iklim, terorisme, bencana alam, bencana kemanusiaan, demokrasi yang lemah, dan dampak COVID-19 yang parah.
“Namun, ini adalah kesempatan besar bagi kita untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang tidak diinginkan yang diderita oleh saudara-saudara Muslim kita terutama di Palestina, Afghanistan, Uighur, Kashmir, Rohingya, dan di banyak tempat lainnya,” katanya.
nggris juga sudah memutuskan bahwa rezim Xi Jin Ping dinyatakan bersalah atas kejahatan kemanusiaan terhadap bangsa Uighur, ungkap Fadli di tengah berlangsungnya acara tersebut.
Fadli Zon menjelaskan, seperti yang diketahui bersama, perpindahan penggusuran penduduk Palestina secara terus menerus, massif, dan brutal oleh pemukim Yahudi semakin parah dan membawa rakyat ke dalam krisis kemanusiaan yang lebih dalam.
Dipaparkannya, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memperkirakan bahwa setidaknya 75.000 warga Palestina telah mengungsi karena serangan Israel di Gaza selama tragedi Mei 2021.
Lebih dari itu, data juga menunjukkan bahwa setidaknya 227 warga Palestina tewas, termasuk 64 anak-anak dan 38 wanita, dan 1.620 lainnya terluka.
Ini bukan hanya soal jumlah korban, tapi kita bisa melihatnya sebagai pesan bagi kita untuk berbuat lebih banyak. Kondisi mereka diperparah oleh pandemi Covid-19 dan tingkat vaksinasi yang rendah,” kata dia.
Apalagi, menurut Fadli Zon, masa depan Palestina suram terutama sejak pemerintah AS secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan mereka ke kota tersebut pada 2017.
“AS juga secara hukum membenarkan pembangunan berkelanjutan pemukiman Yahudi di Tepi Barat,” ungkap Fadli Zon
Yang ingin saya tekankan adalah bagaimana proses pemindahan tersebut telah menjerumuskan Palestina ke ambang bencana kemanusiaan,” jelasnya.
Dalam situasi yang relatif berbeda, Fadli Zon menambahkan, kita juga menyaksikan krisis kemanusiaan yang berlangsung di Afghanistan.
“Sejak Taliban mengambil alih negara itu, lebih dari 550.000 warga Afghanistan telah mengungsi secara internal menambah sekitar 2,8 juta pengungsi Afghanistan di seluruh dunia.”
“Masuknya migrasi dari Afghanistan tidak mungkin berakhir dalam waktu dekat jika ketidakpastian politik terus berlanjut.”
“Saya akan mengambil kesempatan ini juga untuk mengulangi masalah berkepanjangan yang dihadapi oleh saudara-saudara kita di Uighur,” paparnya.
Menurut Fadli Zon, Muslim Uighur telah lama menjadi sasaran diskriminasi budaya, agama, dan ekonomi dari pemerintah China.
“Lebih dari itu, kondisi tersebut diperparah dengan kekerasan, pembatasan, dan pengawasan berlebihan yang dilakukan oleh penguasa yang menghambat hak mereka untuk mengakses kebutuhan dasar manusia dan kebebasan beragama.”
Selain itu, kata Fadli Zon, semua pihak harus meningkatkan perhatian terhadap penderitaan minoritas Muslim di negara-negara anggota non-OKI.
“Saya sendiri telah mendahului kunjungan PUIC ke Rohingya untuk menyampaikan secara langsung mengenai pengungsi Muslim Rohingya yang berjumlah lebih dari 1 juta orang,” jelas Fadli Zon.
“Penderitaan mereka diperparah oleh krisis politik yang sedang berlangsung di Myanmar,” paparnya.
Dijelaskan Fadli Zon Islam rahmatan lil alamiin sebagaimana tercantum dalam Al Anbiya ayat 107, artinya bahwa Islam adalah agama yang damai, aman, dan terlindungi.
Selain itu, setiap Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya sebagaimana diwahyukan dalam 10 ayat Al-Hujurat.
Pesannya, semua pihak memiliki tanggung jawab untuk melakukan upaya luar biasa untuk mengakhiri krisis kemanusiaan ini.
Selanjutnya. Melindungi saudara-saudara Muslim dalam menciptakan perdamaian, dan sebagai bagian dari ketaatan pada ajaran Islam.
“Minggu lalu, kita merayakan Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina,” jelas Fadli Zon.
“Ini menandai dukungan komunitas internasional kepada rakyat Palestina kami. Kita perlu meningkatkan solidaritas dan hati nurani kita untuk menghentikan segala bentuk pemindahan manusia dari tanah air mereka dan untuk menciptakan prospek yang lebih cerah bagi anak-anak kita,” tutupnya.
Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengatakan, pihak yang menyatakan Gerakan Perlawanan Rakyat Palestina (HAMAS) sebagai organiasi teroris adalah sebuah tindakan yang salah kaprah.
“Bagaimanapun Hamas adalah organisasi resiten, mereka sangat defensif terhadap berbagai upaya yang melanggar resolusi PBB,”kata Fadli saat diwawancara Wartawan MINA di Istanbul, Jum’at (3/12).
Fadli menegaskan, resistensi itu bukan sebuah tindakan teror justru yang melakukan tindakan teror adalah Israel, teror yang mereka lakukan di wilayah Tepi Barat, Yerusalem dan Jalur Gaza.
“Saya kira yang mencap atau yang memberikan pernyataan Hamas sebagai organisasi teroris adalah sangat tidak tepat, harus kita hadapi secara diplomatis di berbagai forum internasional”, tegasnya.
Fadli melanjutkan, perjuangan rakyat Palestina adalah merupakan amanat konstitusi Indonesia bahwa penjajahan di atas muka bumi harus dihapuskan.
Politisi Gerindra, Fadli Zon membagikan foto dirinya ketika memberikan sebilah senjata tradisional keris kepada Pemimpin Perjuangan Palestina, Mr Ismail Haniyah.
Bukan tanpa dasar apapun, Fadli Zon sudah kesekian kalinya memberikan senjata tradisional Keris ini kepada negara Palestina.
Kali ini, Fadli Zon memberikan ketika sedang menghadiri konferensi yang ke 12 perihal Palestina di Istanbul, Turki.
Kerap memberikan dukungan kepada Palestina, Fadli Zon pun dengan ditemani Ketua Grup Kerjasama Bilateral Indonesia dan Palestina, Syahrul Aidi untuk memberikan senjata keris tersebut.
Di sela Konferensi ke-12 tentang Palestina di Istanbul, Turki,” tulis Fadli Zon sebagaimana yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @fadlizon pada 3 Desember 2021
“Menyerahkan keris pada pemimpin perjuangan kemerdekaan Palestina, Mr Ismail Haniyah,” tambah Fadli Zon. “Bersama Ketua Grup Kerjasama Bilateral Indonesia-Palestina, Syahrul Aidi,” pungkasnya.
Tanpa banyak orang ketahui, Fadli Zon pun sempat memberikan sebilah senjata Keris sebelumnya kepada Kedutaan Besar Palestina pada bulan Mei 2021, lalu.
Fadli Zon kerap memberikan dukungannya kepada negara Palestina dengan berbagai kegiatan yang dia lakukan salah satunya pemberian senjata tradisional khas Indonesia, Keris.
Unggahan Fadli Zon, tentu membuat para netizen bereaksi atas pemberian senjata tradisional Keris kepada perwakilan Palestina tersebut. Semoga Palestina menjadi Negara Berdaulat,” tulis akun @wellwelperianto
“Keren, Foto ama Ismail Haniyah,” papar akun @sphink8. Beserta filosofi Keris, semoga Palestina selalu tegar dan kuat,” tulis akun @ical776.***
Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon bersama Ketua Grup Kerjasama Bilateral Indonesia Palestina (GKBIP) Syahrul Aidi, bertemu Pemimpin Perlawanan Rakyat Palestina (HAMAS) Ismail Haniyah.
Pertemuan tersebut terjadi Jumat (3/12) di sela-sela acara Konferensi Pionir Al-Quds yang diselenggarakan oleh The Global Coalition for Al-Quds and Palestina (GCQP) ke-12.
Dalam kesempatan pertemuan dengan Haniyah, Fadli Zon juga memberikan hadiah berupa keris sebagai simbol sikap Indonesia yang konsisten berdiri bersama dalam perjuangan Palestina melawan penjajah Israel.
Fadli Zon mengatakan, rakyat Indonesia selalu mendukung dan memberi support perjuangan rakyat Palestina baik secara politik dan kemanusiaan.
“Dukungan politik internasional telah ditunjukkan dengan membawa masalah Palestina ke dalam agenda internasional di IPU dan Indonesia menjadi inisiatornya”, kata Fadli yang juga merupakan anggota Biro Komisi Demokrasi dan HAM di Inter-Parlimentery Union, Organisasi Parlemen Dunia.
Syahrul Aidi menambahkan, kampanye beberapa negara yang mengaitkan perjuangan bangsa Palestina sebagai bagian dari terorisme, harus dilawan dengan opini penyeimbang.
“Perjuangan rakyat Palestina selama puluhan tahun harusnya dimaknai sebagai perjuangan sebuah bangsa yang melawan penjajahan dan penindasan,” katanya.
Sementara pemimpin perjuangan bangsa Palestina Ismail Haniyah, menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan bantuan Indonesia selama ini.
Dia juga sampaikan perasaan bahagia karena pemberian keris dari Fadli Zon adalah simbol yang terang tentang sikap Indonesia di mata dunia tentang Palestina.
Konferensi ini dihadiri banyak tokoh parlemen Palestina, Arab dan Islam juga para utusan dari 50 negara-negara Asia, Afrika dan Timur Tengah. Termasuk dari Indonesia yaitu: Subhan Amier CHAF Sekjen Aqsa Working Group (AWG), Rifa Berliana Arifin Kabid Litbang dan Kaderisasi AWG dan Dudin Sobarudin Staf Khusus Hubungan Internasional AWG. Juga hadir Ketua Fraksi DPR RI Jazuli Juwaini dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Perwakilan PP Muhammadiyah Wachid Ridwan
Sebelumnya, Luhut Panjaitan meminta masyarakat agar tidak panik dengan penyebaran varian baru Covid-19 tersebut.
Fadli Zon yang juga politisi partai Gerindra itu mengatakan, sebenarnya Pemerintah sendiri yang bikin panik masyarakat. Karena, kata Fadli Zon pemerintah sendiri yang tiba-tiba mengumumkan karantina selama 3 hari menjadi 7 hari.
Menurut Fadli Zon, seharusnya karantina tetap dilakukan selama 3 hari sambil menunggu perkembangan orang yang dikarantina tersebut.
“Yang buat panik itu karena tiba-tiba diumumkan karantina dari 3 hari menjadi 7 hari. Seharusnya tetap tiga hari sampai tunggu perkembangan,” kata Fadli Zon dikutip dari akun twitternya, Rabu, 1 Desember 2021.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa di Eropa tidak ada yang namanya Karanti. Terlebih lagi saat 60 ribu orang yang menonton pertandingan Real Madrid Vs Sevilla
“Kebetulan sedang di Spanyol, tak ada karantina di sini. Penonton bola Real Madrid vs Sevilla 2 hari lalu 60.000 orang bermasker. Aman,” sambungnya.
Diketahui bahwa Luhut Binsar Panjaitan mengimbau masyarakat Indonesia tidak perlu panik terkait adanya penyebaran varian Omicron. Luhut mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan dan disiplin menerapkan protokol kesehatan agar peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan seperti bulan Juli lalu tidak terjadi kembali.
“Kita hanya perlu waspada dan berjaga-jaga dengan kembali mengetatkan penerapan protokol kesehatan yang sudah mulai terlihat abai ini,” ujar Luhut dalam keterangan pers, Selasa, 30 November 2021. Lebih lanjut, Luhut mengungkapkan perkembangan kasus varian Omicron telah menyebar di beberapa negara, seperti Afrika Selatan, Botswana, Jerman, Belgia, Inggris, Israel, Australia, dan Hongkong.